Sabtu, 16 Januari 2010

Manfaat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan sebagai ‘perantara’ atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam batasan lain, media oleh AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Fleming (1987:234) media sering diartikan sebagai alat yang turut campur tangan dalam mengatur hubungan antara kedua pihak (siswa dan isi bahan belajar). Sedangkan Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Jadi dapat diartikan secara umum bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

A. Landasan Teori Penggunaan Media
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara antara pengalaman baru dengan pengamalam yang pernah di alami sebelumnya. Menurut Bruner (1966:10) ada tiga tingkatanutama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar (iconic), dan pengamalan abstrak (symbolic). Pengamalan langsung adalah mengerjakan, sedangkan tingkatan kedua diberi label iconic, artinya gambar atau image. Pengalaman bisa didapat dari melihat gambar, foto atau film. Meskipun siswa belum mengalami secara langsung dengan melihat gambar, foto atau film bisa mengefektifkan pemahaman siswa tentang apa yang dilihat dalam gambar atau film. Pada tingkatan simbolik, siswa bisa mencocokkan image dan mental dengan simbol yang diterimanya. Ketiga tingkat pengalaman tersebut saling berinteraksi untuk memperoleh pengalaman (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang baru.
Hasil belajar siswa sering di awali dari pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan sampai kepada lambang verbal (abstrak). Namun bukan berarti semua proses pembelajaran harus di mulai dari pengalaman langsung, tetapi bisa di mulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi belajar siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab pengalaman tersebut melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan, penciuman dan peraba. Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya menyiapkan masakan, melakukan percobaan di laboratorium, menggunakan perabot rumah tangga) akan membuat pembelajaran bisa lebih bermakna (meaningfully).
Sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan, media dapat mengatasi perbedaan gaya belajar siswa, minat, inteligensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau jarak geografis, jarak waktu dan lain-lainnya. Namun demikian, media sebagai alat dan sumber belajar tidak dapat menggantikan peran guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru tidak akan berfungsi secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kehadiran guru masih tetap diperlukan untuk memberi bantuan pada siswa, seperti apa yang harus dipelajari, bagaimana cara mempelajarinya serta hasil belajar apa yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

B. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a. Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realia, gambar, film bingkai, film atau model.
b. Obyek yang kecil bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photographi
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dll) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, video, dll.
3. Mengatasi sikap pasif siswa. Media pembelajaran bisa berperan:
a. Menimbulkan kegairahan belajar siswa
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengamalan yang berbeda, akan memberi kesulitan bagi guru untuk menyama-ratakan kemampuan siswa. Dengan media, kesulitan tersebut bisa di atasi dengan cara:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan pesepsi yang sama
Selain itu, pemanfaatan media pengajaran bisa meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan gairah siswa dalam kegiatan pembelajaran. Mengapa media mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan gairah siswa dalam kegiatan pembelajaran ? Karena, sebagai barikut:
1. Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas dan bermakna sehingga lebih mudah dipahami siswa dan memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, bukan hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kecakepan dalam mengajar.
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lainnya seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
5. Taraf berfikir siswa akan meningkat sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, yang dimulai dari berfikir kongkret menuju ke abstrak, di mulai dari taraf berfikir sederhana menuju berfikir kompleks. Misalnya penggunaan peta dan globe dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada dasarnya merupakan penyederhaan dan pengkongkretan dari konsep geografi, sehingga bumi ini dapat dipelajari dengan wujud yang jelas.
Beberapa hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa (Nana, 2007) penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menyarankan pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

C. Karakteristik Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki jenis-jenis dan beraneka macamnya. Untuk meng-efektifkan pemanfaatan media, perlu diusahakan klasifikasi dan pengelompokan berdasarkan maksud dan tujuannya. Pengelompokan media berdasarkan karakteristiknya, menurut Arief (2009) bisa dilihat sebagai berikut:
1. menurut karakteristik ekonomisnya (murah dan mudah didapat),
2. lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan
3. kemudahan kontrol pakainya (mudah dimanfaatkan).
Karakteristik juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun penciuman. Karakteristik media, menurut Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Karakteristik atau cirri-ciri media pembelajaran merupakan salah satu dasar dalam menentukan strategi pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar